Selasa, 06 Januari 2009

Asuhan Keperawatan Anak dengan Asthma

Asma ialah penyakit paru dengan ciri khas yakni saluran napas sangat mudah bereaksi terhadap berbagai rangsangan atau pencetus dengan manifestasi berupoa serangan asma. Kelainan yang didapatkan ialah : 1. otot bronkus akan mengkerut (terjadi penyempitan). 2. selaput lendir bronkus edema. 3. produksi lendir makin banyak, lengket dan kental sehingga ketiga hal tersebut menyebabkan saluran lobang bronkus menjadi sempit dan anak akan batuk bahkan dapat sampai sesak napas.. serangan demikian dapat hilang sendiri atau hilang dengan pertolongan obat Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1996, penyakit-penyakit yang menyebabkan sesak napas seperti bronchitis, emfisema dan asma merupakan penyebab kematian ke-7 di Indonesia.

WHO memperkirakan antara 100-150 juta penduduk di dunia penyandang asma dan diperkirakan jumlahnya terus bertambah sekitar 180.000 setiap tahunnya. Asma terdapat dan tersebar di seluruh tempat di dunia dengan kekerapan yang bervariasi. Kekerapan yang paling tinggi ditemukan di negara-negara Anglo-Saxon yakni 17-20%. Di Indonesia belum ada survei nasional, tetapi penelitian yang dilakukan oleh beberapa institusi menunjukkan kekerapan antara 2-7%. ( 2 ) Sumber lain mengatakan kira-kira 2-20% populasi anak dilaporkan pernah menderita asthma. Di Indonesia belum ada penyelidikan yang menyeluruh tetapi diperkirakan berkisar antara 5-10%. Di Poliklinik Subbagian Paru Anak FKUI/RSCM Jakarta lebih dari 50 % kunjungan merupakan pasien asma. Penyebab asma masih belum jelas. Diduga yang memegang peranan utama ialah reaksi berlebihan dari trakea dan brokus (hiperreaktivitas bronkus), yang belum jelas diketahui penyebabnya. Diduga karena adanya hambatan dari sebagian sistem adrenergik, kurangnya enzim adenilsiklase dan meningginya tonus sistem parasimpatik, sehingga mudah terjadinya kelebihan tonus parasimpatik kalau ada rangsangan yang menyebabkan terjadinya spasme bronkus. Banyak faktor yang ikut menentukan derajat kreativitas atau iritabilitas tersebut diantaranya faktor genetic, biokimiawi, saraf autonom, imunologis, infeksi, endokrin, faktor psikologis. Oleh karana itu, asma disebut penyakit yang multifaktoral Dengan melihat fakta dan kondisi yang ada,maka perlu adanya sosialisasi dan suatu tindakan nyata dari para petugas kesehatan di Indonesia.Perawat sebagai salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan di Indonesia memiliki satu kewajiban moral dalam mncegah terjadinya mortalitas akibat ketidaktahuan masyarakat dalam merawat anak dengan asthma. Asuhan keperawatan pada hakikatnya merupakan suatu rangkaian tindakan yang dilakukan oleh seorang perawat yang bersifat siklik dan berkesinambungan dalam upayanya menolong masalah ataupun meningkatkan derajat kesehatan kliennya,begitu pula halnya dalam menangani klien anak dengan asma. Diagnosa keperawatan pada klien anak dengan asma berdasarkan pengkajian yang mungkin ditemukan pada anak dengan asma dapat berupa : a Resiko asfiksia berhubungan dengan interaksi antara individu dan allergen b Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan respons alergenik dan inflamasi pada percabangan bronchial c Intoleransia aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen d Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak dengan penyakit kronis e Resiko kekurangan volume aciran berhubungan dengan kesulitan meminum cairan,kehilangan cairan tak kasat mata akibat hyperventilasi dan diaforesis Tahap berikutnya adalah perencanaan hasil dan intervensi keperawatan yang rasional pada klien anak dengan asma,diantaranya : a Untuk mencegah terjadinya resiko asfiksia berhubungan dengan interaksi antara individu dan allergen,dapat direncanakan intervensi,dimana hasil yang diharapkan adalah : 1) Keluarga melakukan setiap upaya untuk menghilangkan / menghindari setiap faktor pencetus 2) Anak / keluarga mampu mendeteksi tanda ancaman spisode secara dini dan mengimplementasikan tindakan yang tepat 3) Anak / keluarga mampu memberikan obat dan peralatan lain. b Untuk mengatasi masalah bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan respons alergenik dan inflamasi pada percabangan bronchial dapat direncanakan bebarapa intervensi dengan hasil yang diharapkan adalah : 1) Anak dapat bernafas dengan mudah dan tanpa dispnea 2) Anak menunjukkan kapasitas ventilasi yang baik 3) Anak dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuan c Untuk mengatasi masalah Intoleransia aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen dapat direncanakan bebarapa intervensi dengan hasil yang diharapkan adalah : 1) Anak dapat aktivitas sesuai kemampuan 2) Anak tampak segar d Untuk mengatasi masalah Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak dengan penyakit kronis dapat direncanakan bebarapa intervensi dengan hasil yang diharapkan adalah : Keluarga mampu menghadapi gejala dan efek penyakit serta memberikan lingkungan yang normal untuk anak Setelah ditentukan alternative tindakan yang rasional,maka tugas selanjutnya adalah melaksanakan rencana tindakan tersebut.hal-hal yang perlu diingat dalam pelaksanakan tindakan : a Usahakan dalam setiap tindakan selalu melibatkan partisipasi aktif dari anak dan keluarga sebagai upaya pembelajaran dalam menangani maslah yang dialami ,hal ini dikarenakan pada sebagian asma akan terjadi suatu serangan episode dan ulangan sewaktu-waktu. b Dalam melaksanakan tindakan harus selalu mengawasi tanda-tanda pernafasan secara teliti ,hal ini dikarenakan seringkali pada anak dengan asma berat gejala sesak naas tidak jelas terlihat. Akhir dari rangkaian asuhan keperawatan adalah evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan berdasarkan hasil-hasil yang telah direncanakan.dalam mengevaluasi hasil intervensi pada klien anak dengan asma ,selain evaluasi dari tindakan actual perawat ,perlu diperhatikan juga kemampuan –kemampuan partisipasi anak dan keluarga dalam mencegah dan merawat anak terkait dengan serangan asma. DAFTAR PUSTAKA Ngastiyah,Perawatan Anak Sakit,Penerbit Buku Kedokteran EGC,Jakarta,1997http://www.depkes.go.id,Asma banyak Menyerang anak-anak,Mei 2003.http://www.republika.co.id,Diagnosa dari riwayat asma,Mei 2004.Wong and wallay,Clinical manual of pediatric Nursing,5 th ed,Mosby,2000Smeltzer,suzanne C dan Bare,Brenda G,Buku ajar keperawatan medical bedah Brunner dan Suddarth,Penerbit Buku kedokteran EGC,Jakarta,2001. .

0 komentar:

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template